Bupati Anas Diundang Paparkan Inovasi Banyuwangi di
Jepang
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
BANYUWANGI TTN,Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar
Anas diundang pada Forum Tingkat Tinggi (High Level Forum) Leadership
Enhancement and Administrative Development for Innovative Governance in Asia
(LEADING) di Tokyo, Jepang, Selasa (25/4), yang digelar Japan International
Cooperation Agency (JICA) dan The National Graduate Institute for Policy
Studies (GRIPS). Anas akan memaparkan berbagai program yang berhasil dikembangkan
dalam mengakselerasi pembangunan di daerah non-kota besar seperti Banyuwangi.
Anas
melanjutkan, JICA dan GRIPS mengundang Banyuwangi karena menilai kabupaten ini
mampu melakukan percepatan pelayanan dan pembangunan daerah, meski sebelumnya
mempunyai banyak tantangan, terutama keterbatasan SDM dan infrastruktur.
Tantangan yang dihadapi Banyuwangi berbeda dengan kota besar yang sudah jauh
lebih mapan sebelumnya.
Di Tokyo,
secara khusus dia akan memaparkan inovasi penguatan desa. Misalnya, program
”Smart Kampung” yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi
(TI). Sebagai kabupaten terluas di Pulau Jawa, jarak desa dan pusat kota di
Banyuwangi sangat jauh dengan waktu tempuh bisa mencapai tiga jam. Warga yang
butuh dokumen harus menuju ke kantor kecamatan atau pusat kota yang lokasinya
cukup jauh, sehingga tidak efisien.
Untuk
menjawab tantangan pengelolaan keuangan desa yang mendapatkan dana besar dari
APBN dan APBD, Banyuwangi mengembangkan e-village
budgeting dan e-monitoring system. Perencanaan hingga pelaporan di
tingkat desa terintegrasi dalam sebuah sistem.
Untuk
mempercepat pelayanan di tingkat desa, Anas telah mendelegasikan kewenangannya
ke desa. Misalnya, pembenahan rumah tidak layak huni.”Dulu itu harus bupati
yang tanda tangani suratnya, sehingga rentangnya panjang. Sekarang cukup di
tingkat desa,” ujarnya.
Anas
menambahkan, forum ini juga bagian dari penjajakan Jepang untuk mengetahui
lebih dalam tentang berbagai potensi kemitraan yang bisa dijalin dengan
berbagai daerah di Asia. ”Jepang selama ini lebih banyak membantu Indonesia
soal pembangunan infrastruktur. Nah, mereka ingin mulai membantu
penguatan birokrasi. Forum ini digunakan untuk menjajaki itu. Tentu ini
kesempatan bagi Banyuwangi jika Jepang bersedia membantu program pengembangan
di daerah kami,” papar Anas.
Komentar
Posting Komentar