Bupati Anas: Pesantren Jadi Penyangga Pembangunan
Banyuwangi
Banyuwangi TTN,– Pembangunan di Kabupaten
Banyuwangi saat ini tidak terlepas dari peranan pesantren. Sebagai lembaga
pendidikan yang memiliki akar yang mendalam pada masyarakat Banyuwangi,
pesantren memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat.
“Berkat
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pesantren dan ulama di kampung-kampung di
seluruh pelosok Banyuwangi, berpengaruh besar terhadap lancarnya program
pembangunan di Banyuwangi ini,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat
memberi sambutan dalam Haul KH Mukhtar Syafaat dari Pesantren Darussalam,
Tegalsari, Banyuwangi. (16/4).
Salah satu
peranan pesantren, lanjut Anas, adalah memberikan kontribusi besar terhadap
pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Tidak semata hanya dalam pembentukan SDM
berbasis ilmu keagamaan, namun juga ilmu umum lainnya.
“Saat ini,
pesantren tidak hanya mengembangkan pengembangan SDM yang hanya mempelajari
kitab suci dan kitab kuning saja. Tapi sekarang sudah mampu menguasai bidang
lain, seperti perfilman, kepenulisan, bahasa dan IT dan lain sebagainya,”
paparnya.
Lebih lanjut
Anas juga menyarankan pesantren terus memanfaatkan teknologi informasi sebagai
sarana pengembangan SDM. Dengan teknologi informasi, pesantren yang terpencil
sekalipun akan memiliki akses yang sama terhadap pengatahuan dan informasi.
“Jika dulu
yang sering menang lomba kepenulisan adalah Pesantren Gontor karena
perpustakaannya lengkap. Tapi, sekarang pondok di Banyuwangi yang terpencil pun
bisa menyainginya karena memiliki akses terhadap kitab, buku dan informasi lain
melalui internet,” cetusnya.
Program
Banyuwangi dalam mengembangkan teknologi informasi, imbuh Anas, hendaknya bisa
dimanfaatkan dengan baik oleh pesantren.
“Banyuwangi
kini telah mengembangkan banyak WiFi dan juga membangun fiber optik hingga ke
sebagian desa. Kami berharap, hal ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pesantren-pesantren
untuk meningkatkan pendidikan,” pungkasnya.
Dalam acara
haul tersebut, dihadiri banyak pejabat, kiai dan tokoh masyarakat dari
Banyuwangi dan sekitarnya. Tanpak Ketua DPRD Jawa Timur Abdul Halim Iskandar,
Anggota DPR RI Nihayatul Wafiroh, dan beberapa anggota DPRD Jawa Timur dan
Banyuwangi.
Komentar
Posting Komentar