Kabupaten Banyuwangi Dipilih Menjadi Sebagai Obyek Pengembangan
Program Power
BANYUWANGI TTN, Komitmen Banyuwangi yang
terus meningkatkan nilai tambah sektor pertanian, menjadikan kabupaten
Banyuwangi dipilih sebagai obyek pengembangan program Promoting Organizations
that Work to Empower Rice Farmers (POWER) oleh salah satu perusahaan mekanisasi
pertanian asal AS, John Deere Foundation.
Program
Power ini digelar di Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, dengan medatangkan
volunteer pertanian dari delapan negara. Antara lain, Singapura, Thailand,
Malaysia, India, Amerika Serikat, Inggris dan Austria. Para volunteer ini akan
mengedukasi petani di Banyuwangi.
Dipilihnya
Banyuwangi menurut Koordinator Mercy Corps, Jennifer Bielman, yang merupakan
NGO dari John Deere karena Banyuwangi dinilai berhasil dalam mengembangkan
pertaniannya. Antara lain, kapasitas lahan pertanian yang luas, produktivitas
pertanian yang tinggi. Memiliki 23 kecamatan yang menjadi sentra penghasil padi
di Jawa Timur. Dengan total petani padi sebanyak 245. 502 orang.
Jen, good
governance Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberikan porsi besar untuk
percepatan program pertanian. Branding area Banyuwangi sebagai penghasil beras
sudah dikenal secara nasional. “Beberapa waktu lalu dilakukan assesment di
Banyuwangi, kelompok-kelompok tani sangat antusias mau bekerja keras dan
memiliki motivasi tinggi untuk belajar,” kata Jen.
Pelatihan
akan digelar selama 3 hari mulai tanggal 28 Februari – 3 Maret 2017, melibatkan
delapan kelompok tani (poktan) dari Kecamatan Glenmore, Genteng dan Kecamatan
Sempu. Para volunteer ini akan mengedukasi para petani tentang teknik-teknik
bertani sesuai Pkeahliannya dari masing-masing negara. Para volunteer akan
mengedukasi petani sesuai program mereka. Diantaranya, teknik penanaman padi,
pemupukan, teknik memanen padi dan manajemen keuangan petani.
Selain itu,
mereka juga memberikan penguatan kapasitas kelembagaan kepada petani. Juga
melakukan pendampingan kepada petani, memberikan bantuan benih dan pestisida.
Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan, kebutuhan pangan
dari tahun ke tahun akan sangat meningkat, sehingga dibutuhkan peningkatan
produksi pertanian. “Itu menjadi konsen kami untuk berpartisipasi aktif.
Terus terang kami terinspirasi dengan program POWER yang mengintegrasikan
pertanian,” kata Arief.
Selain itu,
lanjut Arief, ini bisa mendukung petani dalam meningkatkan pertumbuhan kualitas
tanaman padinya yang tentunya meningkatkan pendapatan petani.
Sekedar
diketahui luas sawah irigasi di Banyuwangi 65.457 ha, dengan luas panen
rata-rata dari 2010 - 2015 sekitar 123.649 ha. Produksi padi dari tahun
2010 – 2015 rata-rata 813,1 ton. Sehingga produksi beras di Banywuangi
rata-rata mencapai 6,5 ton/ ha. Berdasarkan data statistik tahun 2016, produksi
beras di Banyuwangi mencapai 850 ribu ton/tahun. Sementara konsumsi beras di
Banyuwangi per orang per tahun, sekitar 140 kg /tahun. “Sehingga kebutuhan
perkapita 280 ton per tahun. Jadi Banyuwangi surplus 500 ribu ton. Artinya,
Banyuwangi bisa memberikan kontribusi nyata terhadap produksi beras nasional,’
pungkasnya. (irwn )
Komentar
Posting Komentar