Langsung ke konten utama

Menpan-RB Ingin Program Banyuwangi Diadopsi NasionalMenpan-RB Ingin Program Banyuwangi Diadopsi Nasional



Menpan-RB Ingin Program Banyuwangi Diadopsi NasionalMenpan-RB Ingin Program Banyuwangi Diadopsi Nasional


 
 
 













 Surabaya TTN,Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur mengapresiasi sejumlah inovasi pelayanan publik yang dilakukan di Jawa Timur. Saat membuka acara Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah di lingkungan Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot se-Jatim di Surabaya, menteri yang baru saja dilantik itu mengutarakan keinginannya untuk mendesain ulang sejumlah inovasi publik di Banyuwangi untuk disebarkan ke daerah lain.
”Ini merupakan hari keempat saya bertugas sebagai Menteri PAN dan RB, dan ini kunjungan kerja saya yang pertama di luar Jakarta. Saya tadi bisik-bisik ke deputi saya, ada beberapa inovasi di Jatim yang akan saya adopsi untuk disebar ke daerah lain, salah satunya program penerbitan akta kelahiran di Banyuwangi yang cepat dan memudahkan warga desa. Jadi pelayanan publik ini tidak hanya milik orang kota, tapi juga warga desa seperti yang diterapkan di Banyuwangi,” ujar Asman.
Pada acara tersebut, Asman mendengarkan paparan akuntabilitas kinerja dari tiga kepala daerah di Jatim yang nilai akuntabilitas kinerjanya dinilai baik oleh kementerian. Asman mengatakan, dengan mengadopsi inovasi yang sudah berjalan sukses di sebuah daerah, akan sangat efisien dan menguntungkan daerah lain. Pasalnya, tidak perlu lagi coba-coba program. Semua sistem tinggal diadopsi dan disesuaikan dengan karakteristik daerah yang akan mengadopsi.
”Sesuai amanat Presiden Jokowi, kita harus cepat bergerak yang bisa dirasakan rakyat secara langsung. Tidak perlu program muluk, tapi tidak jalan. Yang sederhana tapi tepat sasaran harus dijalankan. Saya juga mengapresiasi tadi Banyuwangi paparkan bagaimana pelayanan di desa sudah semakin baik. Sederhana tapi jalan, itu yang penting,” tegas Asman.
Dia menambahkan, dia diamanati oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri PAN-RB dengan sejumlah pesan khusus. Terkait kementeriannya, yang ditekankan presiden adalah bagaimana pelayanan publik bisa berjalan optimal dengan bantuan teknologi informasi. ”Saya akan keliling, dan saya janji akan fasilitasi daerah yang ingin maju dan kerja. Tinggal kontak, saya akan langsung kirim tim untuk bantu perbaikan pelayanan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyatakan siap membagi sistem dan prosedur sejumlah inovasi di daerahnya untuk diadopsi daerah lain. Salah satunya program ”Lahir Procot Pulang Bawa Akta” yang merupakan bagian dari program ”Smart Kampung”. Hingga 2015, lebih dari 60.000 bayi telah mendapatkan akta kelahiran secara cepat ini. Jika semua syarat lengkap, seperti KTP, KK, dan nama bayi; begitu bayi lahir, akta kelahiran langsung terbit dan diantarkan ke rumah/puskesmas oleh tim yang bersinergi dengan PT Pos Indonesia.
”Kebetulan sudah ada beberapa kabupaten/kota yang berkunjung ke Banyuwangi, dan kita menjalin kerja sama untuk saling tukar inovasi. Ini hemat karena tidak perlu uji coba. Di Banyuwangi kan sudah trial and error, sudah tahu mana celahnya dan sudah diperbaiki dari sistem dan mekanisme itu. Daerah lain bisa langsung mengadopsi. Begitu juga saat kami belajar inovasi ke daerah lain, kami tinggal mengadopsi. Ini saling menguntungkan, dan terutama yang paling diuntungkan adalah warga,” papar Anas.
Anas mengatakan, kunci inovasi pelayanan publik adalah pada kekuatan kerja sama di lingkungan pemerintah daerah. ”Kepala daerah tidak bisa one man show. Makanya tadi saat presentasi saya perkenalkan semua staf saya yang hadir karena mereka-lah yang bekerja,” ujar mantan anggota DPR RI ini.
Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Banyuwangi sendiri pada 2015 mendapat predikat B dengan nilai 65,41 alias yang tertinggi di antara kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur berdasarkan penilaian Kementerian PAN RB. ”Tahun ini saya targetkan dapat A atau minimal 80. Sudah kami perbaiki kekurangan-kekurangan pelayanan yang ada,” pungkas Anas yang juga ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim ini.
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADIKAN UMKM/IKM YANG KREATIF DAN INOVATIF DALAM MENGHADAPI MEA

MENJADIKAN UMKM/IKM YANG KREATIF DAN INOVATIF DALAM MENGHADAPI MEA Bupati Situbondo H.Dadang Wigiarto. SH Situbondo TTN ,Seminar Usaha Kecil Menengah dengan tema Menjadikan UMKM/IKM Yang Kreatif Dan Inovatif Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2017 dihadiri oleh,  Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto SH Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dra. Hj. Tutik Margiyanti ST. M.Si Pimpinan Cabang Indomarco Jember di Graha Amukti Praja Pendopo Situbondo. Dalam Laporan Panitia, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Dra. Hj. Tutik Margiyanti ST. M.Si menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan Untuk menjalin kerjasama antara pemerintah dan indomaret dengan Implementasikan apa yang diamanatkan menteri perdagangan yang dijabarkan lagi dalam peraturan daerah. Tujuannya untuk mewujudkan UMKM di SAitubondo, agar lebih kreatif dan Inovatif dalam era globalisasi. Branch Manager PT Indomarco Prismatama Irwan Zebua dalam sambutannya mengatakan “Acara ini adalah kalender tiap tahun...

KEPALA DESA REJING MOH. HASIN KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO LAKSANAKAN SELAMATAN DESA DAN DOA BERSAMA MASYARAKAT

Probolinggo, TTN. Pada hari selasa tanggal 11 April 2017 Kades Rejing melaksanakan selamatan desanya dan juga memperingati hari Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW bertempat di rumah kediaman kepala desa. Acara ini dihadiri oleh DPR RI Komisi VIII Drs. KH. Hasan Aminuddin, M.Si beserta satuan kerja Kabupaten Probolinggo dan juga dihadiri oleh Forkompimka Tiris yaitu Camat Tiris Robi Siswanto, ST beserta satuan kerjanya dan juga AKP Wijaya selaku Kapolsek Tiris beserta anggotanya dan tidak ketinggalan pula Danramil Tiris Sajadi hadir beserta anggotanya. Tidak ketinggalan pula turut hadir di acara ini semua kepala desa sekecamatan Tiris beserta aparatur desanya dan juga MWC NU beserta ranting-ranting NU sekecamatan Tiris dan tidak ketinggalan pula Kepala Cabang Dinas Tiris beserta kepala-kepala sekolah dan dewan-dewan guru turut hadir untuk melaksanakan doa bersama dan juga tokoh agama dan tokoh masyarakat. Hadir pula dalam acara ini tim penggerak PKK Kecamatan Tiris beserta Tim ...

Pemkab dan Bulog Bondowoso Gelar Sosialisasi Penyaluran Rastra

Pemkab dan Bulog Bondowoso Gelar Sosialisasi Penyaluran Rastra Sosialisasi penyaluran Rastra di Aula Kecamatan Tamanan. BONDOWOSO TTN, Penerima Beras Sejahtera (Rastra) di Kabupaten Bondowoso tahun 2017 menurun. Hal ini menunjukkan angka kemiskinan di Kabupaten berjuluk Republik Kopi ini mulai menurun. “Tahun 2016 kemarin, jumlah penerima beras Rastra yakni 101.123 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), turun menjadi 91.011 KPM pada tahun 2017, atau berkurang sebanyak 10.112 KPM,” kata Abdurrahman Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), dalam sosialisasi penyaluran Rastra di aula Kecamatan Tamanan. Menurutnya penurunan angka kemiskinan ini berdasar pada penelitian dari Badan Statistik Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, jumlah penerima Rastra juga berkurang. “Berkurangnya angka penerima Rastra ini tentunya merupakan kabar baik untuk kemajuan masyarakat Bondowoso. Lebih dari 10.000 KPM sudah tidak ada dalam daftar keluarga miskin,” tambahnya. Sementara, Ad...