Langsung ke konten utama

Misroto Warga Arjasa Kabupaten Situbondo Petani Lombok Yang Sukses



Misroto Warga Arjasa Kabupaten Situbondo Petani Lombok Yang Sukses
Situbondo TTN,Cerita soal petani tidak semuanya mengenaskan,ada pula yang menggembirakan,bahkan membanggakan.Tengok saja Misroto,petani cabai dari Desa Arjasa,Kabupaten Situbondo Jawa Timur.Ia dikenal petani yang sukses,bayangkan,sebulan ia bisa meraup omset ratusan juta memang hasil itu tidak semuanya diperoleh dari hasil petani.Namun pertanian,utamanya tomat dan cabai,tetap menjadi basis utama usaha pria berumur 45 tahun itu.
Sosoknya sebagai petani yang sukses,sangat dikenal luas.Cobalah tanya kepada pedagang di Situbondo,hampir semuanya mengenal.’’Kalau sampeyan (Anda)informasi yang lengkap soal tomat dan cabai,tanya saja langsung kepada misroto,karena dia sudah dikenal luas sebagai petani yang sukses dan banyak mensuplai pasar lokal,’’ujar syamsul khoir iriyanto
Misroto salah satu petani yang sukses dari Desa Arjasa Kabupaten Situbondo yang berhasil mengembangkan pertanian salah satunya cabai di Desa Arjasa,misroto adalah petani yang sukses mengembangan pertanian di arjasa sejak kecil tidak bercita-cita menjadi petani,sejak kecil,dia tidak pernah membayangkan akan menjadi seorang petani sepeti saat ini.
Padahal,berkat pekerjaanya menjadi petani,dia memiliki segala hal yang mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya.Namun tidak mudah menyadarkan orang bahwa pekerjaan menjadi seorang petani akan mampu menjanjikan kesejahteraan.Kesadaran bahwa pekerjaan di sektor pertanian sangat menjanjikan baru disadari setelah menjadi petani sekitar tahun dua ribu silam.
Menekuni usaha pertanian,menurut puta desa arjasa ini,resepnya sama saja dengan usaha lain.’’Yang penting istiqamah,’’katanya soal jatuh bangun,hal biasa dalam usaha.Seiring perjalan waktu,bila istiqamah,seseorang bakal menemukan jalannya’’Misroto sendiri pernah nyaris bangkrut ,ia gagal panen karena faktor alam,kerugian yang ditanggung mencapai ratusan juta.’’Saat itu saya benar-benar minus.Bila dihitung antara hutang dan jumlah aset lebih banyak hutangnya,aku pria yang juga memimpin menjadi Ketua Cabang  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Teropong  Situbondo yang beralamat di Desa Arjasa.
Sejak peristiwa itu ia seakan disentakan pada sebuah kenyataan,sepintar-pintar manusia merencanakan,tetap ALLAH yang menentukan.’’Disitulah pentingnya kedekatan kepada ALLAH,’’katanya mengambil pelajaran,’’saya perlu memperbaiki pengabdian saya,’’Cubitan’ALLAH itu kian menyadarkan Misroto untuk berkiprah lebih banyak dalam kegiatan sosial dan keumatan.Setiap tahun Misroto mengeluarkan 15 % zakat usahanya dari labah bersih,zakat tersebut disalurkan kepada para pekerja tani,fakir miskin,lembaga-lembaga sosial serta dilingkungannya  anggotanya yang di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Teropong.
Mendatang ia optimis prospek pertanian sangat cerah,kalau selama ini dunia pertanian suram,karena memang sistem perniagaan pertanian yang dikembangkan Orde Baru menjatuhkan harga.’’Harga-harganya sangat tidak menarik buat petani,’’tambahannya.Yang terjadi kemudian,bukan saja pertanian tidak berkembang,tetapi juga banyak petani yang meninggalkan tanah garapanya.Mereka lebih memilih mengadu nasib ke kota-kota besar.Tetapi berkat reformasi,’’katanya,harga-harga hasil pertanian sekarang mengikuti harga Internasional,’’nah,sekarang saatnya kembali ke pertanian,’’tutur misroto.(irwn)    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADIKAN UMKM/IKM YANG KREATIF DAN INOVATIF DALAM MENGHADAPI MEA

MENJADIKAN UMKM/IKM YANG KREATIF DAN INOVATIF DALAM MENGHADAPI MEA Bupati Situbondo H.Dadang Wigiarto. SH Situbondo TTN ,Seminar Usaha Kecil Menengah dengan tema Menjadikan UMKM/IKM Yang Kreatif Dan Inovatif Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2017 dihadiri oleh,  Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto SH Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dra. Hj. Tutik Margiyanti ST. M.Si Pimpinan Cabang Indomarco Jember di Graha Amukti Praja Pendopo Situbondo. Dalam Laporan Panitia, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Dra. Hj. Tutik Margiyanti ST. M.Si menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan Untuk menjalin kerjasama antara pemerintah dan indomaret dengan Implementasikan apa yang diamanatkan menteri perdagangan yang dijabarkan lagi dalam peraturan daerah. Tujuannya untuk mewujudkan UMKM di SAitubondo, agar lebih kreatif dan Inovatif dalam era globalisasi. Branch Manager PT Indomarco Prismatama Irwan Zebua dalam sambutannya mengatakan “Acara ini adalah kalender tiap tahun...

KEPALA DESA REJING MOH. HASIN KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO LAKSANAKAN SELAMATAN DESA DAN DOA BERSAMA MASYARAKAT

Probolinggo, TTN. Pada hari selasa tanggal 11 April 2017 Kades Rejing melaksanakan selamatan desanya dan juga memperingati hari Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW bertempat di rumah kediaman kepala desa. Acara ini dihadiri oleh DPR RI Komisi VIII Drs. KH. Hasan Aminuddin, M.Si beserta satuan kerja Kabupaten Probolinggo dan juga dihadiri oleh Forkompimka Tiris yaitu Camat Tiris Robi Siswanto, ST beserta satuan kerjanya dan juga AKP Wijaya selaku Kapolsek Tiris beserta anggotanya dan tidak ketinggalan pula Danramil Tiris Sajadi hadir beserta anggotanya. Tidak ketinggalan pula turut hadir di acara ini semua kepala desa sekecamatan Tiris beserta aparatur desanya dan juga MWC NU beserta ranting-ranting NU sekecamatan Tiris dan tidak ketinggalan pula Kepala Cabang Dinas Tiris beserta kepala-kepala sekolah dan dewan-dewan guru turut hadir untuk melaksanakan doa bersama dan juga tokoh agama dan tokoh masyarakat. Hadir pula dalam acara ini tim penggerak PKK Kecamatan Tiris beserta Tim ...

Pemkab dan Bulog Bondowoso Gelar Sosialisasi Penyaluran Rastra

Pemkab dan Bulog Bondowoso Gelar Sosialisasi Penyaluran Rastra Sosialisasi penyaluran Rastra di Aula Kecamatan Tamanan. BONDOWOSO TTN, Penerima Beras Sejahtera (Rastra) di Kabupaten Bondowoso tahun 2017 menurun. Hal ini menunjukkan angka kemiskinan di Kabupaten berjuluk Republik Kopi ini mulai menurun. “Tahun 2016 kemarin, jumlah penerima beras Rastra yakni 101.123 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), turun menjadi 91.011 KPM pada tahun 2017, atau berkurang sebanyak 10.112 KPM,” kata Abdurrahman Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), dalam sosialisasi penyaluran Rastra di aula Kecamatan Tamanan. Menurutnya penurunan angka kemiskinan ini berdasar pada penelitian dari Badan Statistik Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, jumlah penerima Rastra juga berkurang. “Berkurangnya angka penerima Rastra ini tentunya merupakan kabar baik untuk kemajuan masyarakat Bondowoso. Lebih dari 10.000 KPM sudah tidak ada dalam daftar keluarga miskin,” tambahnya. Sementara, Ad...