Langsung ke konten utama

Wabup Blora Ingin Tiru Progres Banyuwangi Dalam Turunkan Angka Kemiskinan



Wabup Blora Ingin Tiru Progres Banyuwangi Dalam Turunkan Angka Kemiskinan





 

 BANYUWANGI TTN, Terinspirasi perkembangan Banyuwangi yang sangat pesat dalam 5 tahun terakhir, Wakil Bupati Blora, Provinsi Jawa Tengah, Arief Rohman melakukan kunjungan kerja ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini untuk studi tiru.
Arief yang datang bersama jajaran Pemkab Blora mengatakan ingin belajar lebih jauh bagaimana menata birokrasi sehingga muncul beragam inovasi yang bisa memajukan daerah. Dimata Blora, semua inovasi yang dibuat Banyuwangi menginspirasi untuk direplikasi dan ditiru.
“Kami sangat tertarik dengan semua program Banyuwangi yang fenomenal. Hampir semua inovasinya menginspirasi untuk ditiru. Salah satunya upaya menurunkan angka kemiskinan,” kata Arief, saat di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.
 Arief yang diterima Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Agus Siswanto, Asisten Pemerintahan Choril Ustadi serta sejumlah pimpinan SKPD ini juga ingin belajar lebih detail membuat even yang menarik sehingga mampu mendatangkan wisawatan untuk bisa datang ke Banyuwangi. Termasuk juga cara mempublikasikan semua kegiatan dan kebijakan pemerintah melalui media massa.
 Banyuwangi sangat elegan dalam mengemas setiap even-evennya. Hampir semua even yang dibuat Banyuwangi mampu menghipnotis masyarakat untuk datang dan menyaksikannya. Ini bagi kami hal luar biasa dan ingin kami tiru,” ungkapnya.
sejumlah prestasi yang berhasil diraih Banyuwangi baik dari nasional maupun internasional sangat menginspirasi untuk dijadikan pijakan dalam membangun daerah Blora,’’tutur arief
Untuk penurunan kemiskinan, Asisten Pembangunan dan Kesra, Agus Siswanto menjelaskan bahwa keberhasilan Banyuwangi dalam menurunkan angka kemiskinan berkat strategi keroyokan banyak sektor yang ditempuh Banyuwangi.  
Awalnya angka kemiskinan disini juga masih sangat tinggi. Di tahun 2010 jumlahnya mencapai 20,4 persen. Bahkan di tahun 2014 banyak ditemukan orang miskin baru. Maka mulailah kami membuat sistemnya. Sistem yang dibuat Pemkab Banyuwangi terintegrasi antar SKPD, khususnya dengan Bappeda,’’kata agus
Hingga saat ini, kata Agus, jumlah angka kemiskinan di Banyuwangi terus turun.  “Data BPS, pada  tahun 2015 menunjukkan angka kemiskinan Banyuwangi mencapai angka 9,17 persen.  Angka ini menurun tajam dari 20,09 di tahun 2010. Meski penurunannya cukup drastis, namun Banyuwangi tetap berupaya keras untuk menekan angka tersebut seminimal mungkin,”ujarnya.
Ada empat sektor yang akan menjadi fokus garapan Pemkab Banyuwangi dalam mengentaskan kemiskinan. Mulai dari tingkat pendidikan, kesehatan, produktivitas pertanian dan Industri Kecil Menengah (IKM). “Masing-masing kecamatan kita potret berdasarkan empat sektor tersebut, yang langsung kita sandingkan dengan tingkat kemiskinannya.
Pemkab Banyuwangi juga menggandeng beberapa perusahaan-perusahaan dan perbankan agar mau mengeluarkan program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk mengentaskan rakyat miskin.
"Kami kumpulkan perusahaan dan perbankan. Pertemuan dengan perusahaan itu kami kemas dalam bentuk coffee morning atau gathering. Disitu kami ceritakan keinginan kami untuk membantu warga miskin dengan membedah rumah mereka. Mereka dipersilahkan mau menyumbang berapa. Dan ternyata mereka welcome dengan program yang kami buat,"tutur Agus.
Sebab, tandasnya, jika hanya mengandalkan dana dari APBD, masalah kemiskinan tidak akan pernah selesai. Lewat kerjasama dengan pihak lain, akan memperluas sasaran pengentasan kemiskinan yang belum tercover APBD. Praktis jumlah angka kemiskinan di Banyuwangi lebih cepat  berkurang,” ujarnya.
 Terkait resep bagaimana top leader Banyuwangi mampu menggerakkan aparat birokratnya untuk membangun daerah. “Banyuwangi terjun langsung menangani puluhan event Banyuwangi Festival, tanpa melibatkan  Event Organizer (EO). Untuk menggerakkan mensukseskan sebuah even kita juga pakai strategi keroyokan juga. Tidak ada ego sektoral dalam manajemennya semua untuk Kabupaten Banyuwangi,” pungkasnya.( irwn )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADIKAN UMKM/IKM YANG KREATIF DAN INOVATIF DALAM MENGHADAPI MEA

MENJADIKAN UMKM/IKM YANG KREATIF DAN INOVATIF DALAM MENGHADAPI MEA Bupati Situbondo H.Dadang Wigiarto. SH Situbondo TTN ,Seminar Usaha Kecil Menengah dengan tema Menjadikan UMKM/IKM Yang Kreatif Dan Inovatif Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2017 dihadiri oleh,  Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto SH Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dra. Hj. Tutik Margiyanti ST. M.Si Pimpinan Cabang Indomarco Jember di Graha Amukti Praja Pendopo Situbondo. Dalam Laporan Panitia, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Dra. Hj. Tutik Margiyanti ST. M.Si menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan Untuk menjalin kerjasama antara pemerintah dan indomaret dengan Implementasikan apa yang diamanatkan menteri perdagangan yang dijabarkan lagi dalam peraturan daerah. Tujuannya untuk mewujudkan UMKM di SAitubondo, agar lebih kreatif dan Inovatif dalam era globalisasi. Branch Manager PT Indomarco Prismatama Irwan Zebua dalam sambutannya mengatakan “Acara ini adalah kalender tiap tahun...

KEPALA DESA REJING MOH. HASIN KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO LAKSANAKAN SELAMATAN DESA DAN DOA BERSAMA MASYARAKAT

Probolinggo, TTN. Pada hari selasa tanggal 11 April 2017 Kades Rejing melaksanakan selamatan desanya dan juga memperingati hari Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW bertempat di rumah kediaman kepala desa. Acara ini dihadiri oleh DPR RI Komisi VIII Drs. KH. Hasan Aminuddin, M.Si beserta satuan kerja Kabupaten Probolinggo dan juga dihadiri oleh Forkompimka Tiris yaitu Camat Tiris Robi Siswanto, ST beserta satuan kerjanya dan juga AKP Wijaya selaku Kapolsek Tiris beserta anggotanya dan tidak ketinggalan pula Danramil Tiris Sajadi hadir beserta anggotanya. Tidak ketinggalan pula turut hadir di acara ini semua kepala desa sekecamatan Tiris beserta aparatur desanya dan juga MWC NU beserta ranting-ranting NU sekecamatan Tiris dan tidak ketinggalan pula Kepala Cabang Dinas Tiris beserta kepala-kepala sekolah dan dewan-dewan guru turut hadir untuk melaksanakan doa bersama dan juga tokoh agama dan tokoh masyarakat. Hadir pula dalam acara ini tim penggerak PKK Kecamatan Tiris beserta Tim ...

Pemkab dan Bulog Bondowoso Gelar Sosialisasi Penyaluran Rastra

Pemkab dan Bulog Bondowoso Gelar Sosialisasi Penyaluran Rastra Sosialisasi penyaluran Rastra di Aula Kecamatan Tamanan. BONDOWOSO TTN, Penerima Beras Sejahtera (Rastra) di Kabupaten Bondowoso tahun 2017 menurun. Hal ini menunjukkan angka kemiskinan di Kabupaten berjuluk Republik Kopi ini mulai menurun. “Tahun 2016 kemarin, jumlah penerima beras Rastra yakni 101.123 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), turun menjadi 91.011 KPM pada tahun 2017, atau berkurang sebanyak 10.112 KPM,” kata Abdurrahman Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), dalam sosialisasi penyaluran Rastra di aula Kecamatan Tamanan. Menurutnya penurunan angka kemiskinan ini berdasar pada penelitian dari Badan Statistik Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, jumlah penerima Rastra juga berkurang. “Berkurangnya angka penerima Rastra ini tentunya merupakan kabar baik untuk kemajuan masyarakat Bondowoso. Lebih dari 10.000 KPM sudah tidak ada dalam daftar keluarga miskin,” tambahnya. Sementara, Ad...