Langsung ke konten utama

Wakil Bupati Banyuwangi Lepas Ekspor Kerajinan Lapas ke Korea Selatan




  



 














BANYUWANGI – Meski berada di dalam penjara, tidak menghentikan kreatifitas para warga binaan yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi untuk menghasilkan karya yang bernilai jual. Bahkan karya tersebut  mampu menembus pasar mancanegara. Hari ini, Selasa (7/3) Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko melepas satu kontainer produk kerajinan tangan hasil karya Lapas Banyuwangi tersebut ke Busan Korea Selatan.
Wabup Yusuf Widyatmoko mengatakan  hasil kerajinan para warga binaan Lapas Banyuwangi tersebut membuktikan kalau sebenarnya mereka memiliki sisi positif disamping image negatif yang melekat. Pada saat diberikan kesempatan mereka ternyata mampu menghasilkan karya yang tidak hanya bermanfaat tapi juga bernilai ekonomis.
“Hari ini kita menyaksikan langsung kalau warga binaan juga mampu berkontribusi pada perekonomian daerah dan ikut mengangkat nama Banyuwangi di pasar internasional,” kata Wabup.
Wabup pun berharap, dengan kegiatan ini akan menumbuhkan kemandirian dan optimisme warga binaan untuk berkiprah di masyarakat lewat ketrampilan yang dimiliknya. “Selama ini persepsi orang warga lapas tidak produktif, ekspor kerajinan ini membuktikan sebaliknya. Saat keluar dari Lapas sudah punya mandiri,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Lapas Banyuwangi Harimin mengatakan produk kerajinan warga binaan yang diekspor adalah berbagai peralatan makan khas Korea yang terbuat dari kayu.  Seperti piring, mangkuk, tempat nasi, dan baki. Jumlahnya mencapai 12.572 buah item.
“Kegiatan Ekspor ini yang pertama ke Korea Selatan. Semua barang itu kami kirim menggunakan satu  kontainer. Sebelumnya sudah ekspor secara rutin satu bulan sekali ke Jepang” kata Harimin.
Harimin menjelaskan, awalnya Lapas bekerjasama dengan pihak ketiga untuk membekali warga binaan kelas II B tersebut dengan ketrampilan kerajinan tangan. Melihat hasil warga binaan yang dinilai baik dan berkualitas, pihak ketiga pun mempercayakan pengerjaan produk-produknya kepada warga Lapas. Saat ini ada 740 warga binaan yang ada di Lapas Banyuwangi.
“Warga lapas mengerjakan barang-barang kerajinan secara bergantian, agar semuanya mendapat kesempatan memperoleh pendapatan. Mereka ini mengerjakan semua proses pembuatan kerajinan mulai dari bahan baku berupa kayu hingga mencapai produk jadi 80 persen. Untuk penyempurnaannya dilanjutkan oleh mitra Lapas,” beber Harimin.
Harimin melanjutkan setiap orang warga binaan mendapatkan upah sebesar Rp. 600-Rp. 800 rupiah untuk satu barang yang dikerjakan. Dalam sehari per orang bisa menyelesaikan 60 kerajinan. “Penghasilannya lumayan lah buat mereka, bisa lebih mandiri meskipun di Lapas, tidak tergantung dari orang lain,” ujarnya.
Selain melepas ekspor kerajinan tangan, wabup Yusuf juga membuka kursus Bahasa Inggris perdana yang digelar Lapas. Kursus ini diikuti 148 warga binaan dan 37 petugas Lapas.(irwn)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADIKAN UMKM/IKM YANG KREATIF DAN INOVATIF DALAM MENGHADAPI MEA

MENJADIKAN UMKM/IKM YANG KREATIF DAN INOVATIF DALAM MENGHADAPI MEA Bupati Situbondo H.Dadang Wigiarto. SH Situbondo TTN ,Seminar Usaha Kecil Menengah dengan tema Menjadikan UMKM/IKM Yang Kreatif Dan Inovatif Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2017 dihadiri oleh,  Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto SH Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dra. Hj. Tutik Margiyanti ST. M.Si Pimpinan Cabang Indomarco Jember di Graha Amukti Praja Pendopo Situbondo. Dalam Laporan Panitia, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Dra. Hj. Tutik Margiyanti ST. M.Si menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan Untuk menjalin kerjasama antara pemerintah dan indomaret dengan Implementasikan apa yang diamanatkan menteri perdagangan yang dijabarkan lagi dalam peraturan daerah. Tujuannya untuk mewujudkan UMKM di SAitubondo, agar lebih kreatif dan Inovatif dalam era globalisasi. Branch Manager PT Indomarco Prismatama Irwan Zebua dalam sambutannya mengatakan “Acara ini adalah kalender tiap tahun...

KEPALA DESA REJING MOH. HASIN KECAMATAN TIRIS KABUPATEN PROBOLINGGO LAKSANAKAN SELAMATAN DESA DAN DOA BERSAMA MASYARAKAT

Probolinggo, TTN. Pada hari selasa tanggal 11 April 2017 Kades Rejing melaksanakan selamatan desanya dan juga memperingati hari Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW bertempat di rumah kediaman kepala desa. Acara ini dihadiri oleh DPR RI Komisi VIII Drs. KH. Hasan Aminuddin, M.Si beserta satuan kerja Kabupaten Probolinggo dan juga dihadiri oleh Forkompimka Tiris yaitu Camat Tiris Robi Siswanto, ST beserta satuan kerjanya dan juga AKP Wijaya selaku Kapolsek Tiris beserta anggotanya dan tidak ketinggalan pula Danramil Tiris Sajadi hadir beserta anggotanya. Tidak ketinggalan pula turut hadir di acara ini semua kepala desa sekecamatan Tiris beserta aparatur desanya dan juga MWC NU beserta ranting-ranting NU sekecamatan Tiris dan tidak ketinggalan pula Kepala Cabang Dinas Tiris beserta kepala-kepala sekolah dan dewan-dewan guru turut hadir untuk melaksanakan doa bersama dan juga tokoh agama dan tokoh masyarakat. Hadir pula dalam acara ini tim penggerak PKK Kecamatan Tiris beserta Tim ...

Pemkab dan Bulog Bondowoso Gelar Sosialisasi Penyaluran Rastra

Pemkab dan Bulog Bondowoso Gelar Sosialisasi Penyaluran Rastra Sosialisasi penyaluran Rastra di Aula Kecamatan Tamanan. BONDOWOSO TTN, Penerima Beras Sejahtera (Rastra) di Kabupaten Bondowoso tahun 2017 menurun. Hal ini menunjukkan angka kemiskinan di Kabupaten berjuluk Republik Kopi ini mulai menurun. “Tahun 2016 kemarin, jumlah penerima beras Rastra yakni 101.123 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), turun menjadi 91.011 KPM pada tahun 2017, atau berkurang sebanyak 10.112 KPM,” kata Abdurrahman Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), dalam sosialisasi penyaluran Rastra di aula Kecamatan Tamanan. Menurutnya penurunan angka kemiskinan ini berdasar pada penelitian dari Badan Statistik Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, jumlah penerima Rastra juga berkurang. “Berkurangnya angka penerima Rastra ini tentunya merupakan kabar baik untuk kemajuan masyarakat Bondowoso. Lebih dari 10.000 KPM sudah tidak ada dalam daftar keluarga miskin,” tambahnya. Sementara, Ad...